Pohon kelapa dan buahnya mempunyai sejarah panjang di Indonesia, bahkan merupakan lambang atau pengenal kepulauan Indonesia.
Yang menarik, dalam mitologi Hindu dan menurut Kitab Suci Weda, kelapa merupakan "pohon surgawi." Konon, Dewa Wisnu, membawa pohon kelapa sebagai sumber kesehatan, ketenangan, panjang usia, dan kedamaian.
Pohon kelapa dianggap suci, dan berperan penting dalam semua upacara keagamaan. Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua bagian tanaman kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Salah satu produk dari kelapa adalah airnya, ternyata dalam larutannya, air buah nyiur ini punya khasiat dan nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.
Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang terkandung dalam air kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon dapat dijumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan unsur mikro dalam air kelapa berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh. Layak memang, bila setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa kembali segar.
Jika diteliti lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sekaligus kecantikan.
Di samping itu, secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan.
Di Filipina, air kelapa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Di Indonesia, air kelapa digunakan sebagai minuman (air kelapa muda) dan media pembuatan nata de coco.
Apa saja manfaat air kelapa?:
a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.
d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.
e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seksual berlebih.
f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga Jerawat lenyap.
g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan.
Kelapa ijo merupakan salah satu jenis dari berbagai spesies yang pada pohon kelapa. Secara fisik sangat sulit untuk membedakan mana yang kelapa ijo dan hijau. Tapi, setelah dibelah, baru telihat perbedaannya. Kelapa ijo jika dikupas, seratnya berwarna merah. Rasa airnya rada pahit, tidak seperti kelapa hijau yang segar kendati tidak dicampur dengan gula.
Kelapa ijo ditengarai merupakan obat terbaik untuk beberapa penyakit seperti: panas dalam, sembelit, penetral racun, demam berdarah, cacingan, disentri. Bila digunakan untuk membasuh muka, maka manfaat kelapa ijo bisa menghilangkan jerawat, menghaluskan kulit muka, mengencangkan kulit (anti aging) dan bila digunakan untuk keramas, bisa mencegah timbulnya uban.
Selain itu, kelapa ijo juga bisa dijadikan terapi gurah, caranya dengan mengembunkan satu malan air kelapa ijo, lalu diminum paginya. Bila hal ini dilakukan setiap pagi, insya Allah suara akan menjadi lebih panjang dan merdu.
Sumber: http://www.indonesiaindonesia.com/f/1076-manfaat-kelapa-muda/
http://baitulherbal.com/search/nama-latin-pohon-kelapa/
Alang alang (Imperata cylindrica L.)
Nama Latin :
Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees) C.E.Hubb
Nama Daerah :
Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö’:w. Laos: hnha:z kh’a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son).
Habitat :
Tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi.
Deskripsi :
Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor <Nees>), Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari – Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang
Kandungan Alang-Alang :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3′,4′,7-trihidroksi flavon, 2′,3′-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.
Khasiat Alang-Alang :
Khasiat alang-alang adalah : Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal. Penelitian menemukan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol.
Resep Tradisional Alang-Alang:
Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees) C.E.Hubb
Nama Daerah :
Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö’:w. Laos: hnha:z kh’a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son).
Habitat :
Tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi.
Deskripsi :
Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor <Nees>), Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari – Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang
Kandungan Alang-Alang :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3′,4′,7-trihidroksi flavon, 2′,3′-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.
Khasiat Alang-Alang :
Khasiat alang-alang adalah : Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah), hepatitis, infeksi ginjal. Penelitian menemukan bahwa alang-alang mengandung mannitol, glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin, esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol.
Resep Tradisional Alang-Alang:
- Sebagai peluruh air seni : 49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.
- Demam karena buang air kecil berdarah : 1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun. “Zwartwaterkoorts” (Bld): Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.
Bawang putih (Allium sativum Linn. )
Bawang Putih atau Allium sativum, Linn.
Famili: Liliaceae
Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 em, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih.
Famili: Liliaceae
Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 em, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih.
Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Asma, Batuk, Masuk angin, Sakit kepala, Sakit kuning; Sesak nafas, Busung air, Ambeien, Sembelit, Luka memar, Abses; Luka benda tajam, digigit serangga, Cacingan, Sulit tidur (Insomnia);
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung : - protein sebesar 4,5 gram. - lemak 0,20 gram, - hidrat arang 23, 1 0 gram, - vitamin B 1 0,22 miligram, - vitamin C 1 5 miligram, - kalori 95 kalori, - posfor 134 miligram, - kalsium 42 miligrain. - besi 1 miligram dan - air 71 gram. Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
1. Syarat Tumbuh
a. Iklim
Garlic (Inggris), Bawang Putih (Indonesia), Bawang (Jawa); Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung); Kasuna (Bali), Lasuna pute (Bugis), Bhabang pote (Madura); Bawa bodudo (Ternate), Kalfeo foleu (Timor);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Asma, Batuk, Masuk angin, Sakit kepala, Sakit kuning; Sesak nafas, Busung air, Ambeien, Sembelit, Luka memar, Abses; Luka benda tajam, digigit serangga, Cacingan, Sulit tidur (Insomnia);
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram mengandung : - protein sebesar 4,5 gram. - lemak 0,20 gram, - hidrat arang 23, 1 0 gram, - vitamin B 1 0,22 miligram, - vitamin C 1 5 miligram, - kalori 95 kalori, - posfor 134 miligram, - kalsium 42 miligrain. - besi 1 miligram dan - air 71 gram. Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.
1. Syarat Tumbuh
a. Iklim
- Ketinggian tempat : 600 m - 1.200 m di atas permukaan laut
- Curah hujan tahunan : 800 mm - 2.000 mm/tahun
- Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan
- Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan • Suhu udara : 150 C - 200 C
- Kelembaban : tinggi
- Penyinaran : sedang
b. Tanah
- Jenis : gromosol (ultisol).
- Tekstur : lempung berpasir (gembur)
- Drainase : baik
- Kedalaman air tanah : 50 cm - 150 cm dari permukaan tanah
- Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah
- Kemasaman (pH) : 6 - 6,8
- Kesuburan : tinggi
2. Pedoman Bertanam
a. Pegolahan Tanah
- Buatkan selokan atau parit dengan lebar 30 cm - 40 cm, dalam 30 cm - 60 cm. Tanah galian digunakan untuk bedengan selebar 60 cm - 100 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm - 30 cm.
- Setelah 10 hari - 15 hari dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk kandang 10 ton - 15 ton/hektar.
- Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi.
b. Persiapan Bibit
- Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari - 135 hari), sehat dan tidak cacat.
- Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan - 8 bulan digantung pada para-para.
- Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g - 7,5 g/umbi. c. Penanaman
- Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm - 4 cm dengan tugal.
- Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾ bagian siung tertanam dalam tanah.
- Taburkan tanah halus dan tutup merata dengan jerami setelah 3 cm.
- Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm
3. Pemanfaatan untuk pengobatan
1. Hipertensi
a. Bahan: 3 siung bawang putih,
- Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya, Ialu disaring;
- Cara menggunakan: diminum secara teratur setiap hari.
b. Bahan : 2 siung bawang putih;
- Cara membuat: bawang putih dipanggang dengan api;
- Cara menggunakan: dimakan setiap pagi selama 7 hari.
2. Asma, batuk dan masuk angin
Baban: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu secukupnya;
- Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring;
- Cara menggunakan: diminum setiap pagi sampai sembuh.
3. Sakit kepala
Bahan: umbi bawang putih;
- Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
- Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi.
4. Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
- Cara membuat : umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian keduabahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih dan diaduk sampai merata, dan disaring;
- Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan sore.
5. Ambeien
Bahan : umbi bawang putih;
- Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas untuk diambil airnya;
- Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur setiap hari.
6. Sembelit
Bahan: yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya;
- Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring;
- Cara menggunakan: diminum biasa.
7. Luka memar karena tikaman atau pukulan
Bahan: bawang putih dan 1 sendok madu;
- Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicampur sampai merata;
- Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.
8. Luka kena benda tajam berkarat
Bahan: umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya;
- Cara membuat: umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus;
- Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.
9. Mempercepat matangnya bengkak abses atau bisul
Bahan : umbi bawang putih;
- Cara membuat: umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat, kemudian ditumbuk halus;
- Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang bengkak.
10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
Bahan: umbi bawang putih;
- Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus;
- Cara menggunakan: ditempelkan pada baglan yang kemasukan serpihan kaca, kayu atau duri.
11. Sengatan serangga
Bahan: umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya;
- Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata;
- Cara menggunakan: dioleskan ada bagian tubuh yang disengat serangga.
12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut
Baban: beberapa siung bawang putih;
- Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
- Cara menggunakan: dimakan langsung.
13. Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa slung bawang putih;
- Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
- Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.
Meniran (Phylanthus urinaria Linn.)
Meniran atau Phylanthus urinaria, Linn. atau Phylanthus alatus, Bl. atau P. cantonensis, Hornem. atau P. echinatus, Wall. atau P. lepidocarpus, Sieb.et Zucc atau P. leprocarpus, Wight.
Familia : Euphorbiaceae
Batang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh : Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang,
Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.Familia : Euphorbiaceae
Batang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh : Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang,
Nama Lokal :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate). Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : - Zat Filantin - Kalium - Mineral - Damar - Zat Penyamak.
Penggunaan Untuk Obat :
1. Sakit Kuning
a. Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
- Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu
- Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
- Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.
b. Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan bunga)
- Bahan Tambahan: 7 buah Bunga cengkeh kering, 5 cm rimpang umbi temulawak, 1 potong kayu manis
- Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
- Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.
2. Malaria
- Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap
- Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis
- Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
- Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.
3. Ayan
- Bahan Utama: 17 - 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga)
- Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal ± 2,5 gelas.
- Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari berturut-turut
4. Demam
- Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
- Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .
- Cara menggunakan: disaring, kemudian diminum sekaligus.
5. Batuk
- Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, dan bunga)
- Bahan tambahan: Madu secukupnya.
- Cara membuat: Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata.
- Cara menggunakan: diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari
6. Haid berlebihan
- Bahan Utama: 3 - 7 potong akar Meniran kering
- Bahan tambahan : 1 gelas air tajan
- Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.
- Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
7. Disentri
- Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )
- Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
- Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
8. Luka Bakar Kena Api atau Air Panas
- Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
- Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm), 3 buah bunga cengkeh kering, 1 potong kayu Manis.
- Cara membuat: Bahan utama ditumbuk halus, dan temulawak diiris-iris . Kemudian dicampur dengan bahan -bahan yang lain dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
9. Luka koreng
- Bahan Utama: 9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
- Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
- Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.
10. Jerawat
- Bahan Utama: 7 Batang tanaman meniran
- Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi kunyit (4 cm)
- Cara membuat: Seluruh bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai halus, Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
- Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap hari.
Langganan:
Postingan (Atom)